Senin, 25 November 2013

Makalah Pengantar Metodologi Penelitian I


BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN I
A.     PENGERTIAN
1.      Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan “logos”. Metodos terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Sedangkan ”Logos” mempunyai arti ilmu.[1]
Metodologi adalah sebuah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh suatu kebenaran menggunakan sistem penelurusan dengan cara-cara tertentu untuk menemukan kebenaran yang tergantung dari sebuah  kajian yang realitas.
Metodologi adalah ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.[2]
2.      Pengertian Penelitian
Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research. Secara etimologi research dari bahasa inggris yakni dari kata re yang mempunyai arti kembali search yang mempunyai arti mencari. Dengan demikian research berarti mencari kembali atau mencari berulangkali.[3]
Secara terminologis pengertian penelitian ada beberapa pendapat:[4]
a.       Sutrisno Hadi
Penelitian ialah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
b.      Kuncaraningrat
Penelitian yaitu usaha dengan sengaja mengungkap gejala-gejala dengan berdasarkan metodologi ilmiah dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip baru dibelakang gejala tadi.
c.       Sanafiah Faisal
Penelitian merupakan aktivitas menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam atau sosial.
Dari beberapa defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data, serta menyimpulkan dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan  yang timbul.
3.      Fungsi Penelitian Sebagai Cara Ilmiah dalam Menemukan Kebenaran
Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman manusia terhadap yang dihadapinya baik mikrokosmos (alam kecil) maupun makrokosmos (alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangun yang teratur.[5]
Dari keadaan-keadaan ini manusia berusaha meramu segala pendapatnya sedemikian rupa, sehingga dapat dibentuk suatu pedoman operasional yang bermanfaat bagi kemanusiaan. 

B.     UNSUR-UNSUR PENELITIAN
Unsur-unsur penelitian adalah sebagai berikut:[6]
1.      Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep atau lebih.
2.      Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan harus  diuji kebenarannya. Proposisi dalam  hipotesis biasanya menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang biasa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara empirik. Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis penelitian tesebut.  
3.      Masalah Penelitian
Penelitian dimaksud untuk menjawab pertanyaan penelitian yang tidak akan terjawab tanpa melakukan penelitian karena memerlukan data empirik. Pertanyaan penelitian ini lazim disebut masalah penelitian.
4.      Teori
Teori merupakan proposisi yang memberikan penjelasan atas suatu gejala. Teori memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana biasanya, walaupun tidak selalu. Teori merupakan rumusan yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Teori merupakan penjelasan atau rumusan yang pada umumnya benar.
5.      Fakta
Fakta adalah pernyataan yang secara empirik benar. Jadi fakta adalah pernyataan yang sesuai dengan kenyataan.
6.      Data
Data adalah hasil penelitian atau pengamatan yang menjadi dasar untuk menarik kesimpulan labih lanjut. Data ini biasanya berupa angka, tetapi tidak selalu. Istilah data juga digunakan untuk mengartikan hasil analisis matematik dan statistik. Secara lebih luas, data dapat berupa bahan verbal pada umumnya, yaitu artikel dalam surat kabar atau majalah, biografi, buku harian, dan sebagainya.
C.     LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN
Sesuai dengan langkah-langkah pokok proses berfikir ilmiah, bahwa langkah-langkah esensial dalam penelitian adalah sebagai berikut:[7]
1.      Menetapkan obyek atau permasalahan.
2.      Membatasi obyek
3.      Mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan.
4.      Mengolah data dan menarik kesimpulan.
5.      Merumus dan melaporkan hasilnya.
6.      Menentukan implikasi-implikasi penyelidikan.
Secara lebih rinci, V.C Schulter dari university Of Pensylvania mengemukakan langkah-langkah yang baik dalam research adalah:
1.      Memilih bidang topik atau obyek penelitian.
2.      Mensurvey bidang tersebut untuk memahami permasalahan.
3.      Mengembangkan sebuah bibliografi.
4.      Perumusan masalah yang sedang dihadapi.
5.      Membuat outline elemen-elemen masalah.
6.      Mengklasifikasikan elemen-elemen tersebut.
7.      Menentukan bukti yang diperlukan.
8.      Menguji apakah masalah tersebut dapat dipecahkan atau tidak.
9.      Menetapkan tersedia atau tidaknya data yang diperlukan.
10.  Mengumpulkan data serta keterangan.
11.  Mensistematiskan dan menyusun data sebelum melaksanakan analisis.
12.  Menganalisis dan menafsirkan data serta bukti yang ada.
13.  Menyusun data yang akan disajikan.
14.  Menggunakan referensi yang relevan.
15.  Mengembangkan bentuk-bentuk serta gaya penyajian hasil research.  

D.     JENIS-JENIS PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metodologi. Keputusan mengenai metodologi yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, sifat, tempat, sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan. Berikut ini adalah pembahasan jenis penelitian menurut masalahnya:
1.      Penelitian Historis
Penelitian historis adalah membuat suatu rekonstruksi masa lalu secara sistematis dan juga objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan sesuatu yang benar atau fakta. Data-data yang dikumpulkan biasanya merupakan hasil dari pengamatan seseorang, misalnya dari sebuah surat atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data.[8]
2.      Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah membuat pencandraan secara tersusun ataupun sistematis, faktual dan juga akurat mengenaisuatu fakta dan sifat dari suatu populasi.
3.      Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai sebuah fungsi dari waktu.
4.      Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Penelitian Kasus dan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan di masa ini dan hubungan atau interaksi lingkungan sesuatu unit sosial. Penelitian kasus memusatkan pemikiran pada kasus secara intensif dan juga sangat terperinci mengenai masalah latar belakang keadaan sekarang atau saat ini.
5.      Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sampai sejauh mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada satu atau mungkin juga lebih dari satu faktor lain didasarkan pada koefisien korelasi. Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan yang bersifat umum untuk suatu penelitian yang hanya berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara beberapa variabel yang muncul secara sendirinya.[9]
6.      Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap akibat yang ada. Menemukan kembali faktor yang menjadi penyebabnya melalui data-data tertentu. Penyelidikan kausal komparatif adalah peneyelidikan empiris yang tersusus secara sistematis dimana ilmuwan tidak dapat mengendalikan variable bebas secara langsung karena variable tersebut sudah pernah terjadi.[10]
7.      Penelitian Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenalkan satu atau lebih kelompok ekperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dapat dikenai kondisi perlakuan.
8.      Penelitian Eksperimental semu
Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan atau memperoleh suatu informasi yang merupakan bagian informasi yang diperoleh dari penelitian atau eksperimen yang sesungguhnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan mengubah semua variable yang relevan.
9.      Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk menngembangkan suatu keterampilan yang baru atau pendekatan baru untuk memecahkan sebuah masalah dengan menerapkannya langsung pada dunia kerja saat ini. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bertujuan untuk menciptakan keterampilan yang brau untuk mengatasi kebutuhan yang ada dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis yang lain.












BAB III

PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Metodologi penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian. Jenis penelitian ditinjau dari segi masalahnya itu terdiri atas 9 jenis, yaitu penelitian historis, penelitian deksriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental, Penelitian Eksperimental semu dan penelitian tindakan.
B.     KRITIK DAN SARAN
Mengingat beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, terutama pasca ekonomi, untuk menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori untuk kita sebagai seorang peneliti, pahamilah betul masalah yang ada kemudian pilihlah jenis penelitian yang akan anda gunakan untuk menyelesaikan penelitian tersebut.

















DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research I. Yogyakarta: Yasbit UGM
Kasiram. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press
Nabuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Suhartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya



[1]Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Hal. 1
[2]Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Hal. 1
[3]Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN Maliki Press, 2008), Hal. 36
[4]Ibid
[5]Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Op.Cit., Hal. 4
[6]Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 6
[7]Sutrisno Hadi, Metodologi Research I,(Yogyakarta: Yasbit UGM, 1982), Hal. 8  
[8] Amirul Hadi dan Haryono, Op. Cit., Hal. 50
[9]Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012), Hal. 37
[10]Ibid, Hal. 119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar