BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN I
A.
PENGERTIAN
1.
Pengertian
Metodologi
Metodologi
berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan “logos”. Metodos terdiri dari
dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang
berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Sedangkan ”Logos” mempunyai arti ilmu.[1]
Metodologi
adalah sebuah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh suatu kebenaran
menggunakan sistem penelurusan dengan cara-cara tertentu untuk menemukan
kebenaran yang tergantung dari sebuah kajian yang realitas.
Metodologi
adalah ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.[2]
2.
Pengertian Penelitian
Kata penelitian
adalah terjemahan dari kata research. Secara etimologi research dari
bahasa inggris yakni dari kata re yang mempunyai arti kembali search
yang mempunyai arti mencari. Dengan demikian research berarti mencari
kembali atau mencari berulangkali.[3]
Secara
terminologis pengertian penelitian ada beberapa pendapat:[4]
a.
Sutrisno
Hadi
Penelitian
ialah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
b.
Kuncaraningrat
Penelitian
yaitu usaha dengan sengaja mengungkap gejala-gejala dengan berdasarkan
metodologi ilmiah dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip baru dibelakang gejala
tadi.
c.
Sanafiah
Faisal
Penelitian
merupakan aktivitas menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah
secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang
terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam atau sosial.
Dari beberapa
defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penelitian adalah
suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan
berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data, serta menyimpulkan
dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang timbul.
3.
Fungsi
Penelitian Sebagai Cara Ilmiah dalam Menemukan Kebenaran
Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman
manusia terhadap yang dihadapinya baik mikrokosmos (alam kecil) maupun
makrokosmos (alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang
dipadukan secara harmonik dalam suatu bangun yang teratur.[5]
Dari keadaan-keadaan ini manusia berusaha meramu segala pendapatnya
sedemikian rupa, sehingga dapat dibentuk suatu pedoman operasional yang
bermanfaat bagi kemanusiaan.
B.
UNSUR-UNSUR
PENELITIAN
Unsur-unsur
penelitian adalah sebagai berikut:[6]
1.
Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep atau lebih.
2.
Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan
harus diuji kebenarannya. Proposisi dalam hipotesis biasanya menyatakan hubungan antara
dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang biasa
dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara empirik. Dalam suatu
penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah
data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis
penelitian tesebut.
3.
Masalah
Penelitian
Penelitian
dimaksud untuk menjawab pertanyaan penelitian yang tidak akan terjawab tanpa
melakukan penelitian karena memerlukan data empirik. Pertanyaan penelitian ini
lazim disebut masalah penelitian.
4.
Teori
Teori
merupakan proposisi yang memberikan penjelasan atas suatu gejala. Teori
memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana biasanya, walaupun
tidak selalu. Teori merupakan rumusan yang menyatakan hubungan sebab akibat
antara dua variabel atau lebih. Teori merupakan penjelasan atau rumusan yang
pada umumnya benar.
5.
Fakta
Fakta
adalah pernyataan yang secara empirik benar. Jadi fakta adalah pernyataan yang
sesuai dengan kenyataan.
6.
Data
Data
adalah hasil penelitian atau pengamatan yang menjadi dasar untuk menarik
kesimpulan labih lanjut. Data ini biasanya berupa angka, tetapi tidak selalu.
Istilah data juga digunakan untuk mengartikan hasil analisis matematik dan
statistik. Secara lebih luas, data dapat berupa bahan verbal pada umumnya,
yaitu artikel dalam surat kabar atau majalah, biografi, buku harian, dan
sebagainya.
C.
LANGKAH-LANGKAH
UMUM PENELITIAN
Sesuai dengan
langkah-langkah pokok proses berfikir ilmiah, bahwa langkah-langkah esensial
dalam penelitian adalah sebagai berikut:[7]
1. Menetapkan
obyek atau permasalahan.
2. Membatasi
obyek
3. Mengumpulkan
data atau informasi yang dibutuhkan.
4. Mengolah
data dan menarik kesimpulan.
5. Merumus
dan melaporkan hasilnya.
6. Menentukan
implikasi-implikasi penyelidikan.
Secara lebih
rinci, V.C Schulter dari university Of Pensylvania mengemukakan langkah-langkah
yang baik dalam research adalah:
1. Memilih
bidang topik atau obyek penelitian.
2. Mensurvey
bidang tersebut untuk memahami permasalahan.
3. Mengembangkan
sebuah bibliografi.
4. Perumusan
masalah yang sedang dihadapi.
5. Membuat
outline elemen-elemen masalah.
6. Mengklasifikasikan
elemen-elemen tersebut.
7. Menentukan
bukti yang diperlukan.
8. Menguji
apakah masalah tersebut dapat dipecahkan atau tidak.
9. Menetapkan
tersedia atau tidaknya data yang diperlukan.
10. Mengumpulkan
data serta keterangan.
11. Mensistematiskan
dan menyusun data sebelum melaksanakan analisis.
12. Menganalisis
dan menafsirkan data serta bukti yang ada.
13. Menyusun
data yang akan disajikan.
14. Menggunakan
referensi yang relevan.
15. Mengembangkan
bentuk-bentuk serta gaya penyajian hasil research.
D.
JENIS-JENIS
PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, orang dapat
menggunakan berbagai macam metodologi. Keputusan mengenai metodologi yang akan
dipakai akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, sifat, tempat,
sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan. Berikut ini
adalah pembahasan jenis penelitian menurut masalahnya:
1.
Penelitian Historis
Penelitian
historis adalah membuat suatu rekonstruksi masa lalu secara sistematis dan juga
objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta
mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan sesuatu yang benar atau fakta.
Data-data yang dikumpulkan biasanya merupakan hasil dari pengamatan seseorang,
misalnya dari sebuah surat atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data.[8]
2.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah membuat pencandraan secara tersusun ataupun sistematis,
faktual dan juga akurat mengenaisuatu fakta dan sifat dari suatu populasi.
3.
Penelitian Perkembangan
Penelitian
perkembangan adalah penelitian untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
dan perubahan sebagai sebuah fungsi dari waktu.
4.
Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Penelitian
Kasus dan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan di masa ini dan
hubungan atau interaksi lingkungan sesuatu unit sosial. Penelitian kasus
memusatkan pemikiran pada kasus secara intensif dan juga sangat terperinci
mengenai masalah latar belakang keadaan sekarang atau saat ini.
5.
Penelitian Korelasional
Penelitian
korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sampai sejauh
mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada satu atau
mungkin juga lebih dari satu faktor lain didasarkan pada koefisien korelasi.
Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan yang bersifat umum untuk
suatu penelitian yang hanya berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara
beberapa variabel yang muncul secara sendirinya.[9]
6.
Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian
Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan
sebab akibat dengan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap akibat yang
ada. Menemukan kembali faktor yang menjadi penyebabnya melalui data-data
tertentu. Penyelidikan kausal komparatif adalah peneyelidikan empiris yang
tersusus secara sistematis dimana ilmuwan tidak dapat mengendalikan variable
bebas secara langsung karena variable tersebut sudah pernah terjadi.[10]
7.
Penelitian Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang
dilakukan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
cara mengenalkan satu atau lebih kelompok ekperimental, satu atau lebih kondisi
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dapat dikenai kondisi perlakuan.
8.
Penelitian Eksperimental semu
Penelitian
Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan atau memperoleh
suatu informasi yang merupakan bagian informasi yang diperoleh dari penelitian
atau eksperimen yang sesungguhnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan mengubah semua variable yang relevan.
9.
Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang
dilakukan untuk menngembangkan suatu keterampilan yang baru atau pendekatan
baru untuk memecahkan sebuah masalah dengan menerapkannya langsung pada dunia
kerja saat ini. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bertujuan untuk
menciptakan keterampilan yang brau untuk mengatasi kebutuhan yang ada dalam
dunia kerja atau kebutuhan praktis yang lain.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metodologi
penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan
secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik
tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada
umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan
menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori
penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu betul- betul direncanakan
secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan
diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana
tempat atau lokasinya penelitian. Jenis penelitian ditinjau dari segi
masalahnya itu terdiri atas 9 jenis, yaitu penelitian historis, penelitian
deksriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan,
penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian
eksperimental, Penelitian Eksperimental semu dan penelitian tindakan.
B. KRITIK DAN
SARAN
Mengingat
beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, terutama pasca ekonomi, untuk
menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori untuk kita sebagai seorang
peneliti, pahamilah betul masalah yang ada kemudian pilihlah jenis penelitian
yang akan anda gunakan untuk menyelesaikan penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2012. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Hadi,
Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research I. Yogyakarta:
Yasbit UGM
Kasiram. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki
Press
Nabuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara
Suhartono,
Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
[1]Cholid Narbuko
dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
Hal. 1
[2]Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi
Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Hal. 1
[3]Kasiram, Metodologi
Penelitian, (Malang: UIN Maliki Press, 2008), Hal. 36
[6]Irawan
Soehartono, Metode Penelitian Sosial,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), Hal. 6
[7]Sutrisno Hadi, Metodologi
Research I,(Yogyakarta: Yasbit UGM, 1982), Hal. 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar